Topics Hidu





Ryota




Mengunjungi Ginkakuji



Ginkakuji adalah salah satu tempat wisata paling terkenal di Kyoto, tempat kita dapat merasakan estetika wabi-sabi. Di sana terdapat banyak hal menarik, seperti taman dan sebuah observatorium, dan Anda dapat menikmati tempat ini sepanjang tahun.
Ginkakuji dibangun pada 1490 (zaman Muromaji), dan masih mempertahankan kebudayaan zaman tersebut. Lantai pertama arsitekturnya bergaya hunian dan lantai kedua bergaya Buddhis. Bangunan ini merupakan salah satu pusaka nasional dan situs Warisan Dunia. Di depan Ginkakuji terdapat kolam "Kinkyochi" yang dirancang sedemikian rupa sehingga pemandangannya yang sangat indah dari Ginkakuji tercermin di permukaan air. Sehingga jika melihatnya mungkin akan menyentuh hati.
Mungkin hanya dengan memandang Ginkakuji saja. Tetapi, tetapi jika Anda memandangnya dengan cermat, Anda akan merasakan keindahannya. Ketika Anda mengunjungi Ginkakuji, perhatikan lebih dekat di setiap sudut dan temukan hal-hal baru.

Mengunjungi Ginkakuji 2019.12.20




Ryota




Pelajar Internasional Periode Juli 2019 Telah Tiba di Jepang



Hari ini kami ingin menyampaikan kabar gembira untuk Anda. Tiga orang mahasiswa dari Indonesia tiba di Jepang pada 3 Juli 2019 (Hari Rabu). Waktu kedatangan di Jepang dari Jakarta dijadwalkan pukul 8:50 pagi, tetapi ditunda sekitar 2 jam 30 menit, jadi tiba di Jepang sekitar pukul 11:30 pagi. Pada saat kedatangan, ketiga orang tersebut tampaknya gugup, tetapi setelah beberapa saat, mereka berbicara dan bisa tersenyum.
Pengurusan dokumen juga berjalan lancar untuk entri Juli ini. Mereka akan masuk sekolah bahasa Jepang di Shizuoka. Sekolah bahasa Jepang yang menerima siswa mulai Juli lebih sedikit bila dibandingkan dengan periode penerimaan April dan Oktober. Kami senang mereka bisa belajar di Jepang saat ini.
Ketiga orang tersebut pasti dapat menjalani kehidupan studi di luar negerinya dengan memuaskan. Kami akan terus memberi tahu Anda tentang kondisi kehidupan orang Indonesia yang belajar di sini.

Pelajar Internasional Periode Juli 2019 Telah Tiba di Jepang 2019.07.05




Ryota




Keadaan universitas di Jepang - Universitas Tokyo



Banyak pelajar asing dari berbagai negara belajar di Jepang. Hari ini saya akan memperkenalkan mahasiswa asing yang berasal dari negara selain Indonesia. Kisah yang kali ini akan kita dengar adalah kisah dari mbak Pyai asal Myanmar. Saat ini dia terdaftar dalam Program Magister di Universitas Tokyo, mengambil jurusan Antropologi Multikultural. Pada tiap pekannya terdapat 8 kelas, dan pada hari-hari di luar kelas melakukan penelitian dan merencanakan sesi belajar dengan mahasiswa lain.
Universitas Tokyo, tempat dia kuliah, adalah universitas nasional pertama di Jepang yang didirikan pada tahun 1877. Terdapat 10 fakultas di 5 kampus yang berlokasi di Tokyo dan Chiba. Selain itu juga terdapat fasilitas penelitian dan latihan di berbagai daerah di Jepang. Ada sekitar 28.000 mahasiswa sarjana dan pascasarjana, dengan komposisi sekitar 26% atau sekitar 4.000 mahasiswa merupakan mahasiswa asing dari 105 negara di seluruh dunia yang datang untuk belajar. Selama dua tahun setelah masuk, mahasiswa baru belajar berbagai bidang seperti sains, humaniora dan masyarakat tanpa spesialisasi terhadap bidang akademik tertentu. Hal tersebut untuk menumbuhkan kemampuan dan mengembangkan pemikiran mereka secara logis. Mbak Pyai menceritakan pengalamannya di Universitas Tokyo, "di sini saya bisa berinteraksi dengan berbagai orang tanpa memandang kebangsaan dan jenis kelaminnya, selain itu juga dapat berinteraksi dengan berbagai orang dari bidang yang berbeda, keanekaragaman ini memiliki dampak positif pada pembelajaran, kegiatan penelitian, dan karier".
Pada November 2018, 76 orang dari Indonesia telah terdaftar di Universitas Tokyo.Japan Camp akan terus mendukung siapa saja untuk menggapai impian belajar di Jepang.

Keadaan universitas di Jepang - Universitas Tokyo 2019.06.21




Ryota




Keadaan telepon genggam di Jepang



Keadaan telepon genggam di Jepang Telepon genggam adalah salah satu barang yang harus ada saat belajar di luar negeri. Kali ini kami akan membahas mengenai keadaan telepon genggam di Jepang.
Pengguna telepon genggam di Jepang umumnya membuat kontrak dengan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang besar, seperti dengan Docomo, Au atau Softbank. Biaya yang dibutuhkan per bulannya adalah sekitar 6.000-8.000 yen. Harga yang tergolong mahal jika dibandingkan dengan Indonesia. Namun, ada pula cara untuk menghemat biaya tersebut., tergantung pada model telepon genggamnya. Saat ini ada yang memilih menggunakan kartu SIM dengan harga murah. Dengan cara ini, biaya bisa ditekan hingga menjadi 1.000-3.000 yen per bulannya. Saat ini sudah umum menggunakan kartu dengan batas penggunaan data 0,5-15 GB per bulan sebatas untuk berkomunikasi melalui telepon ataupun pesan. Bahkan ada juga yang menyediakan penggunaan tanpa batas hanya dengan berlangganan dan cukup membayar 3.000 yen per bulan. Kartu SIM adalah chip IC kecil yang diperlukan untuk menyambung jaringan telepon, kartu semacam ini sudah dijual secara bebas. Kartu ini bisa dibeli melalui toko ritel elektronik Amazon dan bisa mengatur kontraknya melalui internet.
Telepon genggam memang sangat bermanfaat untuk keperluan sehari-hari, belajar, berwisata dan hiburan di Jepang. Bagaimana jika Anda sekalian juga mencoba menggunakan paket untuk telepon genggam semacam ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saat bersekolah di Jepang?

Keadaan telepon genggam di Jepang 2019.06.14




Ryota




Mendaki gunung pada musim kehijauan



Di Jepang, setelah bunga sakura berguguran, kota-kota menjadi hijau. Sekarang, musim kehijauan yang indah sudah datang. Kami mendaki gunung Oyama dengan ketinggian 1,252m terletak di profinsi Kanagawa bersama anak-anak SD. Oyama adalah gunung yang dipilih sebagai salah satu gunung terkenal dalam 300 gunung Jepang (Nihon 300 meizan) dan dipilih sebagai gunung yang indah dalam 50 gunung di profinsi Kanagawa (Kanagawa keisho 50). Setelah berjalan bersama anak-anak selama 2,5 jam sambil menikmati kehijauan di sepanjang jalan, kami sampai di puncak Gunjng Oyama. Kalau cuacanya baik, pemandangan dari puncak akan tampak bagus dan akan terlihat berbagai gunung misalnya gunung Fuji, Hakone, Chichibutama, dan dari sisi lain terlihat gedung-gedung pusat kota Tokyo. Sayangnya cuaca hari itu berkabut. Tapi karena kabutnya menjadi efek yang fantastis, kelelahan kami dihilangkan. Ada banyak cara untuk menikmati musim ini, misalnya Camping atau Hiking dalam kehijauan dan iklim segar. Jika Anda datang ke Jepang, silakan nikmati kehijauan Jepang.

Mendaki gunung pada musim kehijauan 2019.06.07

 © Japan Camp / NPO Green Project, all rights reserved. | 個人情報保護方針 |